Rekomendasi Jajanan Tradisional yang Jarang Ditemukan di Yogyakarta

Jajanan Tradisional Yang Jarang Ditemukan Di Yogyakarta

Jogja tidak hanya dikenal dengan keindahan bangunan dan kebudayaannya, tapi juga dengan jajanan tradisionalnya yang unik dan lezat. Ingin merasakan nuansa Jogja masa lampau? Kamu bisa mencoba jajanan tradisional khas Jogja yang langka dan sulit ditemukan. Berikut adalah beberapa pilihan jajanan tradisional yang wajib kamu coba!

Kue Kipo

kue kipo

Jangan salah baca, bukan "kepo" tapi "kipo". Kue kipo merupakan jajanan tradisional khas Jogja berukuran seukuran jempol yang terbuat dari ketan berisi enten-enten atau parutan kelapa, dimasak dengan gula jawa, dan dipanggang. Ada sebuah cerita unik di balik asal-usul nama kue ini, yakni dari sebuah pertanyaan dalam bahasa Jawa, "iki opo?" yang berarti "ini apa?". Dari situ, kudapan ini kemudian diberi nama kipo, singkatan dari "iki opo". Tidak heran jika kue kipo berwarna hijau kecokelatan karena pewarna dari daun suji ini banyak ditemukan di sekitar Pasar Kotagede, Yogyakarta. Harganya terjangkau, hanya dengan Rp2.500, kamu bisa mendapatkan satu bungkus berisi lima buah kue kipo.

Jenang Gempol

jenang gempol

Jenang gempol adalah kudapan manis khas Jogja yang terbuat dari tepung beras dicampur parutan kelapa yang dibulatkan. Biasanya, jenang gempol disajikan dengan sumsum coklat dan siraman kuah santan. Kamu bisa menemukan seporsi jenang gempol di Pasar Pathuk pada pagi hari, tepatnya di dekat pintu masuk utama barat atau di Pasar Lempuyangan di sisi selatan pasar. Di daerah Sleman, kamu bisa menemukan aneka jenang 13 rasa di lapangan Pemda Sleman setiap Sabtu dan Minggu pagi. Harganya sekitar Rp5.000 per porsi.

Jadah Tempe

jadah tempe

Jadah tempe merupakan jajanan tradisional khas kawasan Gunung Merapi yang terbuat dari ketan dan tempe atau tahu bacem yang disajikan bersama. Awalnya, jadah tempe hanya menjadi kudapan sederhana bagi warga lokal, namun semenjak Sultan Hamengkubuwono mencoba dan menyukai kudapan ini, bahkan rela mengutus pengawalnya untuk membeli jadah tempe hingga ke Kaliurang. Salah satu pelopor jadah tempe yang kini begitu populer ialah Jadah Tempe Mbah Carik yang tersebar hampir di sepanjang Jalan Kaliurang. Harganya terjangkau, yakni hanya Rp20,500 kamu bisa mendapatkan sepuluh jadah dan masing-masing lima tempe dan tahu bacem.

Jadah Manten

Jadah manten merupakan salah satu jajanan tradisional yang jarang ditemukan di Yogyakarta. Kendati demikian, rasanya yang enak dan unik membuatnya menjadi jajanan yang patut dicoba. Untuk menemukan jadah manten di Yogyakarta, kamu bisa mencari penjualnya di sekitar wilayah Gedongkiwo. Salah satu penjual jadah manten yang cukup terkenal di sana adalah Mbah Ayu. Mbah Ayu sendiri sudah berjualan sejak era 1960-an dan memiliki banyak pelanggan setia. Harga jadah manten di Mbah Ayu sendiri terbilang cukup terjangkau, yaitu sekitar Rp5.000 hingga Rp7.000 per buah.

jadah manten

Namun, jika kamu ingin membeli dalam jumlah banyak, Mbah Ayu juga menyediakan kemasan per kotak dengan harga yang lebih ekonomis. Jadah manten sendiri memiliki rasa yang cukup unik dan berbeda dengan jajanan tradisional lainnya. Terbuat dari ketan kukus yang diisi dengan daging ayam yang sudah dibumbui, kemudian dibakar di atas api setelah dicelupkan ke dalam telur yang sudah dikocok. Biasanya, jadah manten disajikan dengan bentuk persegi panjang dengan pegangan dari bilah bambu tipis untuk memudahkan saat disantap. Jadah manten juga memiliki makna yang cukup dalam dalam kebudayaan Jawa, yaitu melambangkan keharmonisan hubungan antara kedua pasangan suami istri.

Oleh karena itu, jadah manten juga biasa disajikan dalam acara pernikahan sebagai salah satu jenis makanan dalam rangkaian sesaji manten. Dengan cita rasa yang unik dan makna yang dalam, jadah manten merupakan salah satu jajanan tradisional yang wajib dicoba saat kamu berkunjung ke Yogyakarta.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url