6 Daftar Gunung Paling Angker di Indonesia

Gunung Paling Angker di Indonesia

Bagi kamu yang suka melihat eksotik alam pegunungan atau mendaki gunung, tentunya tidak heran bahwa setiap tempat di seluruh dunia memiliki sisi magis sendiri-sendiri. Bahkan tidak jarang dari mereka yang sudah lama malang melintang dalam dunia pendakian pernah mengalami hal-hal aneh ketika mereka coba berpetualang wisata alam liar di gunung paling angker di Indonesia tersebut.

gunung merapi
Gunung Merapi

1. Gunung Merapi

Masyarakat yang tinggal disekitar gunung masih percaya akan adanya mahkluk halus yang tinggal di hutan-hutan, mata air, batu besar, pohon besar, kawah, dan puncak gunung. Penduduk sekitar gunung Merapi yakin bahwa puncak Merapi adalah istana mahluk halus.

gunung merbabu
Gunung Merbabu

2. Gunung Merbabu

Pasar bubrah adalah pasarnya bangsa mahkluk halus. Watu Gubug di Gunung.Merbabu konon katanya adalah pintu gerbang menuju kerajaan gaib. Di puncak Gunung Gede terdapat lapangan luas dimana diyakini banyak pendaki yang berkemah di sana sering mendengar derap kaki kuda atau melihat istana.

gunung semeru
Gunung Semeru

3. Gunung Semeru

Di Ranu Kumbolo di dekat Gunung Semeru para pendaki yang berkemah sering melihat hantu wanita muncul dari tengah danau. Peristiwa-peritiwa gaib sering dialami para pendaki hampir di seluruh gunung-gunung yang terkenal dengan keangkerannya ini. Para pendaki sering diingatkan oleh masyarakat setempat, petugas, dan juga peraturan yang jelas-jelas berisi pantangan-pantangan yang berhubungan dengan makhluk halus penghuni gunung yang bersangkutan.Di tengah danau Ranu Kumbolo di tengah malam bulan purnama, sering muncul penampakan Dewi Penunggu danau, yang berupa gumpalan kabut tebal yang berputar-putar dan berubah menjadi seorang wanita.

gunung agung
Gunung Agung

4. Gunung Agung

Untuk mendaki Gunung Agung di Bali pendaki dilarang membawa makanan yang mengandung daging sapi. Beberapa peraturan mistik di gunung yang umum berlaku misalnya pendaki wajib minta ijin (permisi) ketika melewati tempat-tempat tertentu, ingin beristirahat, atau saat ingin buang air. Dilarang mengenakan pakaian berwarna merah atau hijau, dilarang mendaki bagi wanita yang datang bulan, dna juga larangan mendaki gunung Agung pada hari besar agama.

gunung salak
Gunung Salak

5. Gunung Salak

Pesawat Sukhoi Superjet-100 yang jatuh di Gunung Salak mengalihkan perhatian semua mata ke kawasan wisata tersebut. Memang, Gunung Salak sejak dahulu dikenal sebagai lokasi penuh mitos dan legenda. Kawasan wisata Gunung Salak tidak hanya memiliki atraksi wisata alam, namun juga wisata religi. Di lereng gunung ini terdapat sebuah tempat suci Hindu yang cukup besar–Pura Parahyangan Agung Jagatkarta Tamansari. Dibangunnya pura di daerah ini memang bukan tanpa alasan. Konon, di tanah inilah Prabu Siliwangi sang Raja Pajajaran yang membawa kemasyuran bagi tanah Sunda pernah berdiam. Bahkan, ada yang percaya bahwa di tempat inilah Prabu Siliwangi menghilang bersama para prajuritnya. Hingga akhirnya sebelum membangun pura, umat Hindu memutuskan untuk membangun terlebih dulu candi dengan patung macan berwarna putih dan hitam. Pura dibangun sebagai penghormatan terhadap Kerajaan Pajajaran, Kerajaan Hindu terakhir di tanah Parahyangan.
Pura terbesar secara fisik dan konsep berada di bumi suci, Parahyangan, Bogor. Diyakini di sinilah tempat petilasan Prabu Siliwangi, raja termasyhur dan paling dipuja. Lereng Gunung Salak, simbol Mahameru, merupakan tempat bersemayam para dewa. Pura ini dibangun untuk menghormati Prabu Siliwangi beserta para prajuritnya yang konon menjelma menjadi macan yang menjaga tanah Sunda. Konon, dulu sering terjadi hal-hal gaib di wilayah ini yang berhubungan dengan Prabu Siliwangi, raja termasyhur dari Kerajaan Hindu terakhir di Jawa Barat.

Sebelumnya pada 1981, lokasi itu dikenal sebagai Batu Menyan, batu yang mengeluarkan asap menyan setiap hari. Konon di batu itu pula, acap kali masyarakat melihat cahaya putih, sinar terang, dari langit turun ke batu. Juga rumput-rumput yang bersinar terang.
Awal pembangunan pura dilakukan pada 1995 dengan mendirikan sebuah candi sederhana. Pura ini dibangun secara lengkap. Bagian Utamaning Utama Mandala dibangun, antara lain Bale Pesamuan Agung, Padmasana, Bale Pepelik/Pangaruman, Panglurah Agung, Taksu Agung, Patirtan, dan Candi. Di bagian Utama Mandala akan dibangun antara lain Bale Panggungan, Bale Agung, Bale Peselang, Bale Pawedan/Gajah, Bale Gegitaan, Bale Raringgitan, dan Kori Agung. Di bagian Madya Mandala dibangun Pengapit Lawang, Pesimpangan Dalem Peed, Bale Gong dan Bale Pengambuhan, Pasandekan Sulinggih, Bale Kulkul, serta Candi Bentar. Sementara di bagian Nistha Mandala dibangun antara lain Wantilan, Bale Paebatan, Bale Paninjon, Candi Bentar, dan Pasandekan. Di Nisthaning Nistha dibangun kamar mandi dan parkir.

gunung lawu
Gunung Lawu

6. Gunung Lawu

Gunung Lawu berketinggian sekitar 3265 M di atas permukaan laut, terletak di perbatasan propinsi Jawa Tengah – Jawa Timur.Gunung Lawu bersosok angker dan menyimpan misteri dengan tiga puncak utamanya :
Harga Dalem, Harga Dumilah dan Harga Dumiling yang dimitoskan sebagai tempat sakral di Tanah Jawa. Harga Dalem diyakini masyarakat setempat sebagai tempat pamoksan Prabu Bhrawijaya Pamungkas, Harga Dumiling diyakini sebagai tempat pamoksan Ki Sabdopalon, dan Harga Dumilah merupakan tempat yang penuh misteri yang sering dipergunakan sebagai ajang menjadi kemampuan olah batin dan meditasi.
Konon kabarnya gunung Lawu merupakan pusat kegiatan spiritual di Tanah Jawa dan ada hubungan dekat dengan tradisi dan budaya keraton, semisal upacara labuhan setiap bulan Sura (muharam) yang dilakukan oleh Keraton Yogyakarta.

Bahkan dengan keberadaan banyaknya makam di sekitar gunung ini yang dipercaya adalah makam para raja zaman kerajaan dahulu, membuat semua pendaki tidak boleh sembarangan dalam melakukan pendakian atau akibatnya akan fatal.

Baca juga artikel menarik berikut : Oleh Oleh Bandung Kekinian
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url